Buk, mungkin kau bertanya-tanya kenapa aku begitu dingin padamu.
Buk, bukan aku tak (mau) mencintaimu.
Aku hanya tak ingin luka di tubuhku menganga dan tak terobati jika kelak kau pergi dan tak lagi mencintaiku.
Aku terlalu pengecut dalam hal perpisahan, Buk.
Dalam setiap jatuh cinta yang kumiliki, aku selalu mempersiapkan patah hati jauh-jauh hari.
Tapi Dia yang di atas sana sungguh maha segala.
Tetap saja tubuhku retak setiap kali aku mencintai.
Buk, cukuplah sudah aku jatuh cinta pada seorang lelaki dan kemudian meraung-raung karena kepergiannya.
Aku tak mau itu terjadi kepada kita.
Sebab aku paham betul, jika aku jatuh cinta padamu dan kelak kau pergi, tak akan ada obat ataupun kegilaan yang mampu menenangkan raungan kepalaku.
Jadi Buk, berhentilah bertanya kenapa aku bersikap begitu dingin.
Aku terlalu takut untuk mencintaimu, sebab di depan sana akan selalu ada perpisahan yang tak akan pernah sanggup untuk kubiarkan menjadi baik-baik saja.
MEL
PENULIS:
MAHASISWI
AGE: UNKNOWN
MAHASISWI
AGE: UNKNOWN
loading...
EmoticonEmoticon