Sepucuk Surat #5



Ya, aku sangat mengerti jika pembagian waktu dimana kau berada adalah penyeimbang agar kau mampu menempatkan diri.
Aku tak akan memermasalahkannya.
Terkadang aku memang tak mampu cepat memahami apa apa yang terjadi dengan cepat bahkan dengan lambat pun kadang aku masih belum mampu.
Terkadang harus ada penyesalan terlebih dahulu sampai aku benar benar mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Ya, beginilah diriku.
Barangkali emosi yang cepat tersulut bukan padamu saja bersarang, aku pun.
Tak mengapa, itu sangat manusiawi aku rasa.
Pandai pandainya kita saja untuk segera menjabarkannya satu sama lain agar emosi dan amarah itu tak akan menjalar lebih dalam menjadi kebencian.
Karena aku sering mengalaminya, aku yang sering gegabah pada perasaanku sendiri.
Mengenai penyataanmu itu, aku memiliki persepsi sendiri dan lebih sangat menyeramkan.
Aku berprasangka bahwa kita harusnya harus saling berpisah, saling benci terlebih dahulu agar ketika bersama,
ketika kembali lagi akan ada perasaan yang warna warni.
Tapi tak perlu lagi lah seperti itu, mungkin aku yang terlalu melebih lebihkan saja.

RENA KHARISMA
TENTANG PENULIS:

PELAJAR/MAHASISWI
TWITTER: @kharismarena

loading...


EmoticonEmoticon