Aku percaya, kita bisa berjalan lebih jauh dari hayalan semu.
Melewati tiap-tiap sendi waktu dimasa yang telah berlalu.
Kita bisa, berdua saja tentunya.
Bertamasya jauh dari tempat yang pernah kita terka sebelumnya.
Aku juga percaya kita bisa menyulam berjuta harapan menjadi keniscayaan, untuk kita pula.
Ya.. aku percaya.
Untukmu tuan, yang setia mendengarkan berjuta-juta dogeng kehidupan.
Untukmu pula yang mengajakku bergegas untuk berkemas meninggalkan kehilangan yang sampai saat inipun belum bisa tergantikan.
Untukmu yang selalu mengupayakan segala ketidak pastian.
Untukmu yang selalu mengenggam disaat yang lain berusaha menghempaskan.
Untukmu yang setia berbagi tawa disaat yang lain menebar luka.
Dan untukmu yang selalu dihinggapi doa-doa malam dari wanita yang sedang berusaha mengabaikan rasa.
Tuan, seperti katamu.
Aku telah berusaha berkemas dengan gegas.
Meninggalkan atau mungkin sebaiknya belajar mengihlaskan segala ketidak mungkinan yang memang sudah ditakdirkan. Kamu benar, sebaiknya aku akhiri saja segala tekat yang cenderung nekat.
Aku lelah, sudah berjaga namun tiada terlelap juga.
Selalu ada bayangan masa lalu yang hinggap di kepalaku saat aku berusaha memulai cerita baru.
Saat aku tersadar bahwa yang ku inginkan adalah sebuah impian kosong yang tak akan jadi kenyataan.
Saat aku sadar bahwa aku tak bisa bertahan dalam cinta tanpa balasan.
Aku tahu, selalu ada kamu yang selalu menemaniku dalam tiap air mata yang terjatuh.
Ada kamu yang berbagi pundak untuk tempat sekedar mengeluh.
Ada kamu yang menanggung separuh kehilanganku.
Sudi memikul bebanku satu persatu.
Menjamah tiap celoteh keputus asaanku.
Aku tahu, dengan cahaya yang sama serupa doa kamu datang sebagai jawaban.
Seperti bintang, terus ada tanpa perduli untuk siapa dirimu benderang.
Kamu lebih dari itu, lebih dari kedatangan yang ku harapkan.
Lebih dari mentari yang sempurna menghangatkan.
Adamu, salah satu manisan dalam pahitnya kenyataan.
Dengarkan aku, tuanku.
Cinta adalah persahabatan, cinta bukan perjanjian, cinta juga bukan hubungan saling menguntungkan.
Cinta adalah cerita, tempat berbagi kata sampai kita berbusa-busa, berbagi keluh kesah hingga hilang seluruh resah.
Berbagi banyak hal, termasuk hal diluar nalar.
Kamu tau aku, di hari ini, di menit yang lalu, pun di tahun-tahun yang telah tertutup oleh waktu.
Terima kasih untuk tidak pernah mempermasalahkan segala hal yang telah terjadi di masa itu.
Dan terima kasih untuk mau menerima apa kurangnya aku.
Terima kasih tuan pendengar yang baik hati.
Terima kasih telah menjadikanku sebagai ketidaksempurnaan yang paling berharga dan menjadikanmu sebuah alasan untuk selalu bersuka cinta..
INTAN IRA
TENTANG PENULIS:
PELAJAR/MAHASISWI
WEBSITE/BLOG: http://aksaraira.blogspot.co.id/
PELAJAR/MAHASISWI
WEBSITE/BLOG: http://aksaraira.blogspot.co.id/
loading...
EmoticonEmoticon