Sorry!

Sorry!

Silly! Kalau sudah emosi jadi lupa dengan kata-kata yang keluarkan dari oral ini.
Maybe silent is better. Tapi kalau di diemin aja malah jadi gondok sendiri.
Well, i won’t tell to much what’s the problem here.
Saya hanya ingin minta maaf. From the deep of my heart, i just wanna say sorry to someone……

Dear Honey,

I’m sorry if my words hurt you. Aku tuh sayang kamu.
Tapi, jujur, aku kecewa dengan kata-katamu malam itu.
Namun, seiring waktu rasa kecewa itu perlahan-lahan hilang.
Selain itu aku pun sadar, setiap manusia tidak luput dari kesalahan, baik tingkah atau pun kata, termasuk kau, dan juga aku.
Mungkin malam itu tidak ada maksud apapun dari kata-katamu itu.
Sedangkan ku di sini terlalu sensitif untuk mendengarnya.
Dan kini seolah semuanya terbalik, sepertinya kata-kataku yang telah menyakiti hatimu. Maafkan aku….
Ada apa dengan semua ini? Apakah ini sebentuk ujian yang harus kita lalui?
Jika iya, aku ‘kan dengan senang hati melaluinya, kuharap kau juga begitu.
Karena jika berhasil, kuyakin kita berdua akan semakin kuat.
Kuat dalam menghadapi ujian yang lebih kuat pula.
Sayang, aku tak tahu apa yang harus kukatakan lagi.
Yang ada dalam pikiranku saat ini hanya MAAF, MAAF, dan MAAF.
Kau bilang bahwa kau malu. Maaf jika aku telah membuatmu malu.
Namun, aku sungguh-sungguh tidak bermaksud untuk mempermalukanmu. Maafkan aku….
Satu hal lagi mungkin yang perlu kau tahu (bahkan sebenarnya kau sudah mendengar ini sebelumnya) “aku sayang kamu”. Rasa sayang, sebuah mahakarya Tuhan yang aku pun tak sadar kapan mulanya rasa ini hadir untukmu.
Yang aku sadari adalah hingga saat ini rasa sayang itu selalu tetap menyelimuti hatiku, untukmu. Love you!

Cintamu,
Dila

DILA NOVIA
TENTANG PENULIS:

PELAJAR/ MAHASISWI
WEBSITE/BLOG: tulisandila.wordpress.com
Twitter:@noviafrd
Instagram: https://instagram.com/dilanovia/

loading...


EmoticonEmoticon