Yan,
Saat tidur, wajahmu tak kalah menenangkan dengan pelukkanmu, sayang.
Saat kau tertidur di sebelahku tadi malam, diam-diam aku mengecup bahumu, keningmu, pipimu, bibirmu.
Saat kau tertidur di sebelahku tadi malam, aku sangat ingin memelukmu erat. Lebih erat dari pelukkan biasanya. Tapi kuurungkan. Aku takut membangunkanmu. Kau tidur sangat pulas. Satu jam lebih aku menatapmu tertidur. Ada takut yang melintas di kepalaku. Salah satunya adalah takut kau tak bahagia.
Saat kau tertidur di sebelahku tadi malam, aku mengutuk diriku sendiri. Aku mengutuk diriku sendiri jika kelak kecewa menghampirimu karena ulahku.
Saat kau tertidur di sebelahku tadi malam, aku berdoa; semoga milikku yang pas-pasan ini mampu membuatmu bahagia tak berkesudahan.
Saat kau tertidur di sebelahku tadi malam, aku tak sabar menunggu pagi, menunggu malam lagi, menunggu hari berganti hari menjadi tahun.
Aku tak sabar menunggu hari di mana kelak aku bisa menatapmu saat kau tertidur di sebelahku, kemudian mengucapkan selamat pagi, mengecup keningmu lalu bibirmu. Setiap hari.
MEL
PENULIS:
MAHASISWI
AGE: UNKNOWN
MAHASISWI
AGE: UNKNOWN
loading...
EmoticonEmoticon