Manusia Hanyalah Manusia



Manusia adalah manusia, yang banyak kelemahan walau kuat tampak luarnya. Memiliki sifat lupa walau dikenal kuat ingatannya. Punya banyak simpanan air mata, walau kelihatan tegar pribadinya.

Ya, manusia hanyalah manusia. Dengan segala kemampuan yang dia miliki, tapi tak sedikit pula kelemahan di hidupnya yang mewarnai. Kemampuan tidak menjaminnya menjadi pribadi yang selalu kuat. Kemampuan tidak mutlak menjadikannya hebat melawan arus kehidupan.

Cobalah lihat, ada seniman – seniman yang menyimpan getir kehidupan dalam menciptakan karya seninya. Karyanya laksana emas, namun si empunya di dera rasa pilu. Siapa yang tahu? Hingga akhirnya mereka menyakiti bahkan mengakhiri hidupnya sendiri.

Siapa yang tak kenal Vincent Van Gogh, David Oliver Relin, Kurt Cobain, Jimi Hendrix, atau Virginia Woolf. Karya mereka di akui dunia. Namun, siapa sangka mereka menyimpan duka. Siapa yang peduli? Siapa yang tahu?

Di hidupnya mereka dikenal sebagai pribadi yang cerdas berkarya. Namun, tak ada yang tahu atau menyadari persis bahwa ada sisi lemah yang merasuki jiwa, hati, atau pikiran mereka.

Manusia adalah manusia. Seberapa banyak orang memuji indah tulisannya. Seberapa banyak orang memuji kecerdasan perkataannya. Seberapa banyak orang yang mengagumi karya emasnya. Seberapa banyak orang yang berdecak kagum pada pola pikirnya, pribadinya. Namun, manusia hanyalah manusia. Manusia hanyalah manusia.

***
Just because my eyes don’t tear doesn’t mean my heart doesn’t cry & just because I come off strong doesn’t mean nothings wrong.

Hanya lewat tulisan ini saya bisa mencurahkan kalutnya rasa ini. Asa yang dulunya tinggi ntah di mana kini. Ntah lah. Tolong pahami bagi yang bisa memahami. Itu saja.

DILA NOVIA
TENTANG PENULIS:

PELAJAR/ MAHASISWI
WEBSITE/BLOG: tulisandila.wordpress.com
Twitter:@noviafrd
Instagram: https://instagram.com/dilanovia/

loading...


EmoticonEmoticon