Sembilan Puluh Enam


Hay yang lagi badmood..
Sudah terlelapkah? Sudah di alam mimpi ya? Pasti.
Dasar menyebalkan. Masa tidur duluan.
Padahal aku mau bilang sesuatu padamu.
Tak apalah, lain waktu saja, ya?
Ah tidak, sekarang saja melalui surat ini, ya?

Baiklah, aku akan bilang apa yang tadi mau aku katakan padamu;
Sayang, sebelum kau ada, hari-hariku biasa saja.
Irama jantungku berdetak sewajarnya dan sekeliling membosankan seperti yang sudah-sudah.
Tetapi setelah kau datang, semuanya berubah.
Jantungku berdetak lebih kencang, tak beraturan saat kau tak memberi kabar.
Kau tau? Kira-kira ada lebih dari 44 pertanyaan yang bermunculan di kepalaku.
Sedang apa kau? Sudah makan belum ya? Mikirin aku gak ya? Kangen aku gak ya? Bla bla bla..
Jadi, bisakah kau membayangkan apa yang terjadi padaku jika kau diam?
Percayalah, aku tak mau membayangkannya.

Sayang, aku benar-benar menginginkanmu.
Seperti yang pernah ku katakan, kalau kau mau menghilang dari siapapun, terserah.
Asal jangan menghilang dariku. Ingat?
Sebut saja aku egois, atau orang yang tau diri, tapi sungguh, aku selalu ingin menjadi satu-satunya milikmu, dan kau menjadi satu-satunya milikku, tanpa aku harus kesulitan mencarimu.
Jadi berjanjilah untuk tidak pergi kemana-mana.

Yan sayang, kepadamu aku percaya, cinta jatuh tak sia-sia.
Terimakasih untuk kebersamaan 96 hari yang tak terduga ini.
Semoga mimpimu indah, sayang. Aku mencintaimu.


MEL
PENULIS:

MAHASISWI
AGE: UNKNOWN

loading...


EmoticonEmoticon