Hilangkan Beban Anda Dengan Mengunyah Permen Karet!


Pernahkah Anda meluangkan waktu beberapa menit untuk santai sambil mengunyah permen karet? Karena setelah saya baca di berbagai media di internet, ternyata ada unsur manfaat dibalik mengunyah permen karet untuk aktifitas dan kesehatan Anda.

5 manfaat mengunyah permen karet, manfaat mengunyah permen karet powpis.blogspot.com

Di dunia olahraga, orang yang paling sering terlihat mengunyah permen karet adalah sosok mantan pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson. Dia mengaku bahwa dengan mengunyah permen karet, bisa membantu membuatnya lebih rilex saat menyaksikan timnya sedang bertanding. Sebenarnya apa saja manfaat mengunyah permen karet tersebut?


Sering mengunyah permen karet dapat membuat gigi menjadi putih dan memiliki rahang yang kuat. Selain itu efektif untuk menghilangkan kotoran yang melekat di gigi.

1. Membantu daya ingat dan
meningkatkan konsentrasi.

Saat mengunyah permen karet, rongga mulut melakukan gerakan menggigit berulang-ulang yang kemudian memperlancar aliran darah. Sehingga bisa meningkatkan produksi insulin, yang nantinya akan merangsang bagian otak yang berhubungan dengan daya ingat.


2. Mengurangi stress dan membantu melepas tensi
Mengunyah permen karet dapat meregangkan otot dan melepaskan tensi serta membantu anda merasa nyaman dari kondisi stress.


3. Baik untuk pencernaan
Ketika mengunyah permen karet, anda akan mengeluarkan banyak liur dan membuat anda sering menelan. Air liur yang turun kedalam perut akan mencegah terjadinya asam lambung.


4. Mengencangkan kulit wajah
Nah ini dia yang ditunggu-tunggu para wanita. Mengunyah permen karet setiap hari selama 15 menit dapat bermanfaat bagi kecantikan. Saat mengunyah, otot-otot wajah akan bergerak. Hal ini dapat mengencangkan kulit wajah sehingga memperlambat keriput di bagian wajah.

Saya rasa masih banyak manfaat mengunyah permen karet untuk kesehatan dan kecantikan, namun saya hanya menjabarkan beberapa saja. Namun patut diingat, mengkonsumsi permen karet terlalu berlebihan juga tidak baik.

Penulis: Nopi Bobito

loading...