Dear, Martha



Tha, jujur aku menyesal.
Bukan padamu, melainkan pada diriku sendiri.

Aku tak pernah bisa memberikan jawaban yang cukup bagus untuk bisa kamu terima ketika kamu datang padaku dengan wajah keruh dan berkata, “Sofi aku putus ma dia.”

Aku hanya mampu berkata, “ihiiir” ketika kamu jatuh cinta

Hanya mampu berkata “langgeng yak” waktu kamu jadian dengannya

Hanya mampu berkata “cinta itu penuh cobaan” ketika kalian berdua bertengkar

Dan akhirnya, ketika kalian bubar, lagi-lagi hanya ini yang kuucapkan “sabar ya, hidup itu banyak ujian”

Tha, aku merasa tak pernah bisa jadi sahabat yang baik buatmu.
Dan aku tak habis pikir kenapa kamu masih mengenal kata ‘terimakasih’ untuk setiap ucapan tak penting yang kuberikan padamu waktu kamu cemburu,
waktu kami sakit hati,
waktu kamu merasa dikihianti.

Aku di sana seperti buku curhatmu yang bisu
Yang tak mampu memberikan jawaban apapun selain kata-kata yang membingungkan…

Tha, forgive me

SOFIA YOGI
TENTANG PENULIS:

PELAJAR/ MAHASISWI
WEBSITE/BLOG: sofiayogi.blogspot.com
Twitter: @sofiayogi

loading...