Mengingat, ketika seribu burung terbang tanpa sayap
Aku menirunya, aku berharap aku bisa melakukannya
Melakukan sesuatu yang aku inginkan walau aku tak bisa
Sama saja seperti burung burung itu, mereka tak punya sayap tapi mereka bisa terbang
Bisa meninggi diatas angkasa sana
Menghilangkan semua kesedihan dan mengakhiri semua ini
Menyambut berjuta juta senyuman dan keangkuhan yang datang secara bersamaan
Bunga-bunga yang sedang mekar diluar sana hinggap diatas kumbang kumbang
Ya memang kenyataan hidup ini terbalik.
Sama seperti yang aku alami
Dia datang dengan penuh kejutan, penuh senyuman dan misteri
Aku menyukainya, misteri dalam kisah dan dalam melodi serta nada yang ia rangkai setiap malamnya
Dan dengan mudahnya ia ucapkan sepanjang kenyataan tentang perasaan yang mungkin dengan mudahnya ia buat
Aku tahu ia sedang mencari beberapa kupu-kupu diantara milyaran kupu-kupu di dalam sangkar yang begitu indah
Ketika ia menemukan satu yang begitu indah, ia puja
Ia rawat dan ia peluk cium
Ia hampiri setiap hari, ia ajak bicara, ia tanyakan kabarnya
Mungkin baginya ia adalah kupu-kupu terindah yang sampai saat ini ia temui
Segala tentang kupu-kupu ini ia cari tahu dan ia cari kebenarannya
Bahkan sampai rumor itu merajalela kemana-mana
Tapi sayang, mungkin ia menemukan kupu-kupu lain yang hinggap di hidungnya atau di telinganya
Nada yang mungkin lebih indah dan nada yang mungkin lebih merdu dari apa yang sebelumnya miliki
Bahkan bentuk yang nyaris sempurna mungkin :)
Hampir bahkan memang ini pula kisahku
Aku nyaris tak peduli apa kata orang, apa kata mereka diluar sana
Mungkin mata hatiku sudah dibutakan sehingga akupun tidak lagi memiliki harga diri dan rasa hormat
Dia, sesosok laki-laki yang pandai merangkai kata, yang pandai mengolah nada, memiliki suara yang menenangkan hati, pandai mengatur irama dan cara berkomunikasi yang baik
Jujur aku tidak pernah memandang laki-laki dari fisik, aku tertarik pada apa yang ia lakukan sehingga membuat aku menjadi kagum :) Itu saja, simple
Tapi cinta tidak se-simple itu
Butuh pertimbangan, dan ini titik kesalahanku.
Aku terdiam, mendengar ia menyanyikan dan memainkan nada tuk mengantar tidurku
Aku tak tahan melihat senyumnya, tatapan matanya bahkan rayuannya yang jelas jelas hanya dimulut saja
Laki-laki lain mengingatkan aku untuk sadar bahwa dia milik orang lain
Ini salahnya ketika aku bertanya setelah aku memberikan feedback
Dan rasa sakit muncul
Tapi ia berharap aku tak berubah padanya
Aku berusaha, tapi rasa ingin menghancurkannya tetap muncul
Pick gitar yang ia berikan padaku saat aku belajar merangkai nada agar aku sepandai dia, ingin sekali aku musnahkan dan aku kubur dalam-dalam.
Tapi aku sadar, ini salahku mengapa aku masih mau di dekati
Nyatanya aku nyaman
Tapi terserah apa namanya, setelah sekian lama aku mengenalnya, dan semua terungkap
Dia yang memulai dan dia yang mengakhiri
Berharap untuk tidak melakukan apapun, tapi jari jemari ini ingin sekali memetik senar-senar cinta yang ia berikan sampai putus, dan mungkin hingga aku tak mengingatnya lagi
Dia mengakhiri dengan tidak jantan
Pergi tanpa kabar begitu saja, dan ketika melihatnya seakan akan pandangan ini pergi dan menjauh
Tapi sesekali aku mencari dan mencuri lirikan mata
Barangkali ia sedang melihatku atau ia sedang memandangku diam diam
Tapi mustahil dan tak mungkin
Karena dia bukan siapa-siapa dan aku hanya sampah baginya
Mungkin namaku tak lagi ada dalam benak dan raganya
Ia mungkin menemukan orang lain yang lebih berbakat, atau yang lebih tidak memalukan dibanding denganku
Puisi-puisi kebohongan mulai aku ketahui
Yang katanya dia adalah penghuni istana pujangga cinta. Cuih!
Sakit bung! kamu takkan pernah bisa mengerti semua ini
Tak pernah bisa paham mana diriku sebenarnya
Cukup untukku tahu tentangmu.
Kamu yang pergi tanpa berita dan memandangku seperti tak tahu siapa aku bahkan seperti belum melihat aku sebelumnya, sebelum kata-kata manismu keluar dan aku mempercayainya.
Bahkan peri-peri disampingku ingin menghancurkanmu dengannya agar aku bahagia, tapi tidak untuk aku yang kamu sakiti
Aku tetap akan harga diri
Biarlah kamu menikmati masa mudamu dengannya, menikmati masa-masa kecintaanmu pada angka 7
Aku tunggu kamu, tunggu kamu menyebut namaku lagi, menghubungiku lewat surat suara dan menyanyikanku satu saja bait lagu dengan pick gitar yang kau berikan padaku dulu
Aku tunggu kamu datang kembali walau rasa sakit ini terus meleleh tiada habisnya
Aku tunggu, dan selamat tinggal
Jikapun kamu tak mengingatku lagi, selamat jalan dan berakhir sampai disini pun aku terima

TENTANG PENULIS:
PELAJAR/ MAHASISWI
WEBSITE/BLOG: fullinrakhmawadah.blogspot.com
GOOGLE+: https://plus.google.com/102096366675030679615
PELAJAR/ MAHASISWI
WEBSITE/BLOG: fullinrakhmawadah.blogspot.com
GOOGLE+: https://plus.google.com/102096366675030679615
loading...
EmoticonEmoticon