Tatto identik dengan dunianya laki-laki. Anggapan terhadap orang-orang yang memiliki tatto cenderung negatif karena tatto memberi simbol kekerasan dan pemberontakan. Namun, kini semua anggapan tersebut sedikit dipatahkan karena tidak jarang kaum wanita yang tak segan-segan untuk merajah tubuh indahnya dengan gambar-gambar tatto dengan alasan bagian dari sebuah seni.
Nilai seni yang dimaksud wanita disini adalah tatto bisa menggambarkan perasaan, melambangkan sebuah komunitas, atau menceritakan kecintaan akan sesuatu dalam pengalaman hidupnya. Karena itu bisa dibilang bahwa, motif tatto yang menempel pada tubuh wanita lebih memancarkan seni keindahannya.
Nah, ternyata tatto tidak hanya sekedar dinilai dari segi seninya saja, tetapi cukup beralasan untuk beberapa orang yang memiliki gangguan fisik atau semacam penyakit tertentu. Tatto bisa menjadi jalan keluar untuk Anda yang memiliki luka pada bagian kulit tubuh akibat kecelakaan atau benturan.
Khusus untuk kaum wanita, tatto berperan penting untuk menyamarkan bagian tubuh [maaf] payudara, untuk yang memiliki penyakit kanker payudara. Terutama jika kanker payudaranya telah diangkat dan divonis sudah tidak akan memiliki payudara lagi.
Apa yang laki-laki lihat dari wanita yang memiliki tatto? Sexy? Jawabannya Ya. Karena itu sebagian besar wanita lebih memilih motif atau design berupa gambar dibandingkan huruf atau angka angka tertentu. Kelebihannya lainnya mungkin karena tubuh wanita lebih lunak dibandingkan dengan laki laki, serta lebih unggul dalam bentuk lekukan tubuhnya. Asal tahu saja, para wanita tidak hanya menato bagian tubuh yang umum saja, namun mereka juga menato bagian tubuh yang paling pribadi. Wuih koq celana saya jadi sedikit sempit ya?
Nah mungkin itulah sekilas gambaran betapa indahnya seni tatto yang terukir di tubuh wanita. Banyak wanita di masa sekarang ini yang merajah tubuhnya, namun tidak semuanya bisa dengan mudah menato tubuhnya. Sebab menato tubuh itu memerlukan pertimbangan yang matang agar tidak menyesal di kemudian hari. Namun pada akhirnya kita kembalikan lagi kepada masyarakat menilainya, karena tatto tidak harus menjadi halangan bagi seseorang untuk dapat menjalani kehidupan normalnya.
loading...