Nanik Fransiska, warga Desa Tlogosari Kecamatan Tirtoyudho Kabupaten Malang sudah cukup lama menjalani profesi sebagai tukang tambal ban motor sekaligus penjual bensin eceran. Berbekal lapak seluas 6 meter persegi, sehari-hari Nanik mencari nafkah dari lapak yang dijadikan tempat tinggalnya itu. Pekerjaan yang sebelumnya di lakoni oleh suaminya itu sebenarnya mengalami kesulitan pelanggan sebelum kemudian Nanik ikut turun tangan menjalaninya.
Profesi ini sebenarnya disebabkan oleh ketidaksengajaan Nanik saat mengalami ban motornya pecah seusai pulang dari belanja di pasar. Kondisi bengkel yang ramai membuat Nanik harus sabar menunggu giliran. Namun wanita yang ramah ini mengaku lebih memilih untuk mengerjakan sendiri tugas itu. Diajari beberapa teknik dasar oleh suaminya, Nanik tak membutuhkan waktu yang lama untuk menguasai hal-hal penting dari profesi seorang penambal tersebut.
Profesi sebagai penambal ban diakui Nanik mampu menghasilkan pendapatan yang lebih dari cukup untk kebutuhan keluarganya. Pendapatannya sekarang bisa sampai Rp150 ribu dalam sehari. Karena menjadi tukang tambal ban tidak semudah melakukan profesi lain yang jamak dilakukan beberapa orang wanita di kampungnya. Seperti buruh tani, pembantu rumah tangga, ataupun pencari rumput untuk pakan ternak. Sosok Nanik sendirilah yang menarik perhatian dan menjadikannya seolah magnet bagi para pelanggan yang membutuhkan jasanya.
Nah, sudahkah Anda termotivasi oleh profesi yang Nanik kerjakan saat ini? Jika belum, silahkan Anda buka tambal ban dari sekarang..
loading...