Malam telah larut,
Jam dinding menguap, detiknya masih tik tok berputar
Jarum jarumnya menajam
Menusuk ruang ruang waktu di balik bilik intai masa itu
Sedang aku masih berkata hai, aku baik baik saja
Namun dalam balutan tulang rusuk, ulu hatiku mengaduh
Malam telah larut,
Bantal dan gulingku bergelimpangan ke ruas ruas tepi ranjang
Aku masih berjibaku dengan sekeranjang persoalan
Persoalan yang belum lama ini tak pernah terpecahkan
Hembusan angin dari pendingin ruangan tak mampu pula menyejukkan
Barangkali aku harus menyewa sorot mata teduhmu yang lama hilang
Malam telah larut,
Hujan mengguyur deras tiba tiba
Dan aku masih sendirian
Terpaku pada tik tikan abjad
Bersusah payah mengabadikan apa saja agar tak mudah terlupa
Aksara turut membingkismu, tak luput jua dari rasa rindu
Malam telah larut,
Keningku berkerut
Nampaknya segala kisah yang tak pernah rampung akan gemulung
Memunguti remah remahnya, berharap tak lagi ada sisa
Malam telah larut,
Sedang dongeng tentangmu tak pernah surut
Meninabobo-kan perasaanku yang haru biru perih(hal)mu

PENULIS:
PELAJAR/MAHASISWI
TWITTER: @kharismarena
PELAJAR/MAHASISWI
TWITTER: @kharismarena
loading...