Tempat Ini, Kekasihku


kekasihku, serasa di neraka, palsu, kesedihan mendalam, membunuh mimpi, keputusasaan  diamonita.blogspot.com

Kekasihku,
Seperti yang kau tahu, aku bukanlah manusia yang penuh cinta.
Aku manusia yang lahir dari sisa kesia-siaan.
Aku dibesarkan di dunia yang serba berpura-pura.
Dunia yang sudah tak lagi bisa membedakan mana dosa dan mana bukan.
Semua dilakukan hanya untuk bertahan hidup.

Tempat ini sendiri tak ubah neraka, kekasihku.
Tangan-tangan yang dibalut kelembutan palsu itu terkadang meremas jiwaku.
Mencipta rasa sakit yang menyebar ke seluruh tubuh.
Sesekali aku berpapasan dengan wajah-wajah kaku.
Matanya memancarkan kesedihan mendalam.

Begitu pula aku. Sebenarnya.
Wajah-wajah kaku itu memohon kepada Tuhan yang mereka kenal dari tangis tertahan dan senyum taat.
Merapal doa ketegaran hingga kantuk datang menyelamatkan mereka dari kesia-siaan.
Kantuk menghajar kantung-kantung waktu di mata mereka. Membunuh mimpi-mimpi yang patah.

Kekasihku,
Setiap hari aku terbangun dari tidur dengan perasaan hancur, mendapati bahwa tubuhku yang sia-sia ini terbangun dari tempat tidur yang sama.
Lalu kembali menyaksikan dengan mata sendiri semua rasa sakit yang tidak bisa untuk disembunyikan.
Ya, seperti biasa. Seperti hari-hari kemarin.

Kekasihku,
Tempat ini semakin sesak oleh hal tolol yang sama.
Keputus-asaan begitu bernyawa.

MEL
PENULIS:

MAHASISWI
AGE: UNKNOWN

loading...