Ayah, bukan aku tak sayang.
Aku hanya tak tau bagaimana cara mengutarakannya.
Bukan pula aku tak ingin berdekatan denganmu, bukan.
Hanya saja aku tak pernah punya alasan untuk ada di dekatmu.
Jujur saja aku iri.
Melihat teman-temanku bisa memeluk ayahnya dengan begitu erat.
Aku iri mengetahui betapa mereka, teman-temanku merindukan ayahnya dengan begitu jujur.
Lalu ayah, pantaskah aku menyalahkan keadaan yang telah terlanjur membuat kita menjadi sangat berbeda satu sama lain sehingga aku tak tau bagaimana seharusnya merasa padamu?
Ayah, bagaimana mungkin bisa aku tak sayang padamu
Sementara aku tanpamu hanyalah sampah.

TENTANG PENULIS:
MAHASISWI
AGE: UNKNOWN
MAHASISWI
AGE: UNKNOWN
loading...