Bayang-bayang angkara murka
Menjelma benci juga amarah
Mengiangi lembaran hari bersama sakit hati
Keangkuhan merengkuh kerumunan senyum berseri
Ah, itu hanya sesaat yang amat
Petir emosi yang hanya kilat
Aku masih sangat mengingat
Canda tawa kita yang tiba-tiba tamat
Namun berkas-berkas ketulusan merambah berontak
Menampar impuls-impuls rangsang di dalam otak
Kau terdiam di ujung senja bermendung
Menanak duka-duka bersiluet mendung
Tahukah kau, aku adalah seorang yang rapuh?
Gelagat-gelagat jahat itu membuatku ringkuh
Oh, estado itu masih kau enggrami sajakah ?
Apakah kau masih terkukung takut dan resah ?

TENTANG PENULIS:
PELAJAR/MAHASISWI
TWITTER: @kharismarena
PELAJAR/MAHASISWI
TWITTER: @kharismarena
loading...
EmoticonEmoticon