Memo-ri(am)

Memo-ri(am)

Belum lama usang rupanya lembaran kertas kecil bercorak bunga bunga warna cream dan cokelat ini. Belum lama pula aku mengasingkannya sebab patah hati yang terlalu kejut untuk kusimpan sendiri. Lembaran memo itu sempat mengisahkan tentang jatuh cintanya aku, merindunya aku, dan kekhawatiranku. Bermula dari kebahagiaanku bertemu dengannya, kemudian mengalirlah beberapa cerita. Aku sengaja menuliskannya di memo memo kecil ini lalu kutempelkan pada dinding kamar kosku agar mampu mengingat bagaimana perasaanku berbicara saat bersamamu.

Lalu pada hari yang ke entah, aku putuskan untuk berhenti menempelkan lembaran memo itu di dinding. Padahal aku ingin sekali memo cantik itu memenuhi segala penjuru dinding kamar kosku dengan berbagai tulisan tentang kamu. Tapi ketika aku ingin menjadikan memo itu sebagai pengingat kini aku ingin melupa. Melupa apapun tentang kejadian bersamanya. Sempat ingin kubakar saja memo memo itu atau menguburkannya dengan galian lubang pasir terdalam tapi segera saja kuurungkan. Aku hanya melepaskannya dari dinding bercat pink pastel kamar kosku, biar saja aku tak lupa tapi hanya sekadar menyimpan kenangannya.

Kini sudah aku lerai segala kecamuk batin untuk tak mempermasalahkan memo itu, aku tak mencoba melupa ataupun menghapus cerita tulisannya. Lembaran memo cantik ini hanya akan menjadi memori. Hanya berupa kenang masa lalu yang cukup saja menjadi  pelajaran dan pengalaman bagi diri. Biar saja perlahan ia mati sendiri.

Memoku yang cantik aku relakan kau menjadi memori(am)

RENA KHARISMA
TENTANG PENULIS:

PELAJAR/MAHASISWI
TWITTER: @kharismarena

loading...


EmoticonEmoticon